Judul:
Misteri Hantu Purbakala
Penulis:
Hastira Soekardi
Penerbit:
DAR! Mizan
Tahun
terbit: 2016
ISBN:
978-602-242-870-1
Ketebalan:
108 halaman
Dimensi:
19,5 cm x 14,5 cm
Buku
cerita anak-anak bertema detektif atau misteri selalu saja menarik. Tidak hanya
saat saya masih kanak-kanak dulu, sampai kini pun masih saja menarik. Apalagi
di saat ini sudah banyak penulis Indonesia yang menulis cerita detektif/misteri
dengan setting Indonesia. Salah
satunya pernah saya ulas di tulisan berjudul Petualangan
Seru di Pantai Mutiara.
Kali ini, buku yang hendak saya ulas berjudul Misteri Hantu Purbakala. Berbeda dengan Petualangan Seru di Pantai Mutiara yang ber-setting tempat di Pulau Lombok, Misteri Hantu Purbakala ini ber-setting tempat di kampung Cipari, Desa Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Liburan
yang membawa Leo bergelut dengan misteri bersama kedua sepupunya Raja dan Galih
di sebuah situs purbakala amatlah menyenangkan. Melalui buku ini, penulisnya –
Mbak Hastira ingin menggambarkan bahwa kegiatan liburan anak bisa saja dilalui
tanpa gadget. Selama membaca buku
ini, sempat terlintas dalam pikiran saya, “Ih, kenapa tidak difoto pakai ponsel,
yah?” atau “Ih, hapenya pada ke mana, sih. Kenapa tidak digunakan?”
Namun
kemudian pertanyaan-pertanyaan itu saya jawab sendiri dengan mengatakan dalam
hati, “Ooh, dalam buku ini, penulisnya sebenarnya ingin menyampaikan bahwa
anak-anak itu sebenarnya bisa liburan jauh dari pengaruh gadget!”
Di Cipari,
kampung yang banyak penduduknya beternak sapi, Leo setiap hari terbiasa minum
susu. Paman Leo pun memelihara sapi. Selama Leo berada di kampung itu, terjadi
beberapa kali pencurian sapi milik warga kampung. Sapi peliharaan pamannya pun
dicuri. Bertepatan dengan kejadian-kejadian tak mengenakkan itu, di kampung itu
kedatangan warga baru, seorang bapak yang ketus dan bertato dan anaknya yang bermata
merah dan hanya bisa mengeluarkan suara “hu .. hu .. hau”. Anak itu juga
menjadi pusat perhatian Leo, Raja, dan Galih.
“Pura-pura nggak tahu saja,” bisik Leo. Anak itu sibuk mengintip dari balik batu menhir tapi mereka tak menggubrisnya. Malah sibuk bermain (halaman 66).
Leo,
Raja, dan Galih semakin penasaran. Mereka semakin ingin membongkar misteri
pencurian sapi. Kisah mereka makin seru ketika tiba-tiba saja mereka disekap
dan dibawa pergi. Pilihannya hanya satu: kembali dengan selamat jika ingin
menggagalkan usaha-usaha pencurian sapi berikutnya dan menggagalkan fitnah
terhadap salah seorang warga desa terkait pencurian sebelum-sebelumnya.
Pertanyaannya kemudian, adalah: “Bagaimana caranya?”
Well, sudah saatnya anak-anak kita
dikenalkan dengan buku-buku yang menceritakan Indonesia berikut nilai-nilai
yang ada di negara tercinta ini. Buku Misteri Hantu Purbakala ini memuat hal-hal tersebut. Yang paling saya sukai
dari buku ini adalah, Mbak Hastira secara konsisten mendeskripsikan ketiga
detektif cilik itu sebagai anak-anak yang senantiasa mendirikan shalat fardhu. Anak-anak Indonesia, yang
beragama Islam seharusnya kan seperti itu, kan. Orang dewasa dalam cerita ini
juga tak alpa mengingatkan ketiga jagoan itu untuk shalat.
“Ayo, shalat dulu. Setelah shalat boleh tidur lagi,” jelas bibi sambil menarik selimut mereka (halaman 19).
Namun
penggambaran mengenai rajinnya mereka shalat tidak lantas membatasi buku ini
sebagai buku fiksi khusus tema islami. Bukan demikian. Buku ini tetap bisa
dibaca oleh siapa pun, apa pun agamanya. Karena nilai-nilai selebihnya yang
dipaparkan penulisnya merupakan nilai-nilai universal.
Sudah punya pilihan buku sebagai teman buah hati Anda pada liburan sekolah semeseter
ini? Buku ini bisa menjadi pilihan Anda.
Makassar, 4 Desember 2016
Judulnya mistis tapi dari resensi mbak, sepertinya bukan ya. Karena mb Hastira sebagai penulisnya tetap mengingat kan anak-anak tentang shalat fardhu. :)
ReplyDeleteHehe iya Mbak, judulnya saja yang seolah-olah mistis.
Deletetak kira misteri beneran, ternyata endingnya bukan, hehe
Deletemakasih mbak Niar , sudah meresensi novelku
ReplyDeleteKirain Cipari dekat kampung saya (Cipari-Cilacap). ternyata bukan, dan ternyata nama Cipari tidak cuman satu yah!
ReplyDelete