Penerbit:
Tiga Ananda (imprint Tiga Serangkai)
ISBN:
978-602-366-088-9
Editor:
Hariyadi
Ketebalan:
60 halaman
Dimensi
±23 cm x 19 cm
Ada 3kata ajaib dalam hidup ini yang bisa bikin banyak orang tersentuh dan tergerak.
Apa itu? Ketiga kata itu adalah MAAF, TERIMA KASIH, dan TOLONG.
Saya
pernah, lho menolak permintaan seorang perempuan HANYA KARENA dia tak memakai
kata “TOLONG”. Saya setega itu karena ada alasannya. Ya bagaimana, diperintah-perintah,
tanpa dibayar untuk kepentingan duniawi seseorang, berkali-kali lagi, kan
membuat kita merasa konyol. Dia tak menanyakan kesediaan saya dulu. Juga tak
menanyakan apakah saya sedang sibuk atau tidak. Seenaknya saja memerintah.
Kalau pakai kata TOLONG masih bisa dipertimbangkan. Lah, ini tidak. Ngapain dituruti, kan?
Begitu
pun dengan kata MAAF dan TERIMA KASIH. Dua kata ini begitu ajaib akibatnya.
Tanyakanlah pada para ibu. Sebandel-bandel bagaimana pun anak-anak mereka, ketika
kata MAAF dan TERIMA KASIH terucap dengan polos dari bibir anaknya, sang ibu
pasti langsung luluh.
Aktivitas bersifat edukatif: mengelompokkan balok |
Nah,
ketiga kata ini tidak begitu saja dengan mudah mampu diucapkan seorang anak,
bahkan orang dewasa sekali pun. Kalau tak terbiasa, bahkan kita pun – orang
dewasa, tak bisa mengucapkannya dengan ringan. Itulah makanya, penting bagi
anak-anak, sedini mungkin diajar mengutarakan ketiga kata ajaib ini. Orang
dewasa sering excuse (memaklumi)
anak-anak yang tak terbiasa dengan ketiga kata ini namun itu tak benar. Anak-anak
harus diajar. Caranya adalah dengan langsung mencontohkannya. Bisa juga
ditambah dengan bercerita kepada anak.
Contohnya
seperti yang diceritakan penulis di buku 3 Kata Ajaib ini. Andi, Rio, dan Badu,
dalam 3 kisah terpisah membuat teman-temannya jengkel. Namun akhirnya mereka
bisa belajar dengan cara yang natural. Ini bisa dibaca dalam kalimat-kalimat
mengalir yang disusun oleh penulis. Anak-anak perlu belajar dari cerita Andi,
Rio, dan Badu.
Aktivitas edukatif lainnya di buku 3 Kata Ajaib |
Ilustrasi
buku pun tak kalah menariknya. Selain itu ada aktivitas-aktivitas menarik yang
bisa dilakukan anak sembari membaca buku. Anak bisa belajar mengelompokkan
mainan (halaman 11) dan beberapa aktivitas edukatif lainnya.
Sayangnya,
lembar-lembar kertas yang menyusun buku tak menyatu dengan kuat. Baru dibuka,
buku milik Kak Heru itu sudah nyaris terlepas. Lho, milik Kak Heru? Haha iya,
bukunya saya pinjam dari Kak Heru di tempat Athifah – putri saya Athifah
berlatih bersama anak-anak komunitas Rumah Dongeng binaan Kak Heru. Itu saja,
sih kurangnya. Selebihnya ... keren sangat.
Bagus ya bukunya
ReplyDeleteIya Vin, bagus. Beli yak
Deletemenarik sepertinya bukunya Mba..
ReplyDeleteBenar Mas Ridho. Beli, yuk buat ponakannya :)
DeleteWah ... bukunya kak Marisa. :D
ReplyDeleteIya Dikpa. Keren.
DeleteTrima kasih kak Niar, meski bukunya punya Bona tapi dikau berkenan menulis reviewnya. Kecabut mungkin gara-gara Bona terlalu semangat baca? Coba tanya ayahnya, Kak Heru hihihi ;p
ReplyDeleteHm, barangkali Bona sambil gigit2 ujung bukunya hahaha.
DeleteEh, banyak mi orang saya pengaruhi itu, nah. Ada komisinya toh? *Plak* :D
Buku kayak gini jadi buku favorit ane masa kecil :D
ReplyDeleteya kurang lebih isinya sama, cuma kalau dulu lebih simpel sih.. Hehehehe
Mbak sepertinya buku itu menarik sekali :)
ReplyDelete3 kata yang pendek mempunyai makna yang sangat luas..
ReplyDelete