Saturday, January 27, 2018

Lo Gue Butuh Tau: Kembali kepada Fitrah Itu Keren

Penulis: Sinyo
Penerbit: Gema Insani
Tahun terbit: 2016 (cetakan pertama)
Ketebalan: 124 halaman
Dimensi buku: 14 cm x 20 cm
ISBN: 978-602-250-303-3


Rasanya berdosa, sudah lama saya menamatkan buku Lo Gue Butuh Tau LGBT tapi belum menuliskan resensinya padahal buku ini sangatlah keren dan bermanfaat bagi para remaja dan orangtua. Pun topik ini selalu menjadi bahasan trend di mana saja.

Dibuka oleh keterangan mengenai apa itu orientasi seksual dan perubahan orientasi seksual, saya melompat ke bagian Mengapa Tertarik Sesama Jenis? (halaman 31):
Selama menangani ratusan klien, saya mengambil benang merah bahwa ‘pembelokan’ tejadi sejak masa balita, yang kalau dibiarkan saja akan sampai ke orientasi seksual.
Kemudian dijelaskan dalam buku ini secara singkat mengenai 2 sebab pembelokan – salah panutan dan over protective.

Sembilan kisah nyata mengenai ketertarikan kepada sesama jenis – ada yang tragis, namun semuanya menguras emosi, menguatkan pembahasan Sinyo mengenai LGBT dan kembali kepada fitrah. Dilengkapi pula dengan dalil-dalil dari Qur’an dan hadits untuk mengingatkan kita kembali mengenai fitrah sebagai laki-laki dan perempuan.
Dan Nabi Luth juga (Kami utuskan). Ingatlah ketika ia berkata kepada kaumnya: "Patutkah kamu melakukan perbuatan yang keji, yang tidak pernah dilakukan oleh seorang pun dari penduduk alam ini sebelum kamu? "Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk memuaskan nafsu syahwat kamu dengan meninggalkan perempuan, bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas". Dan tidak ada jawab dari kaumnya selain daripada berkata: "Usirlah mereka (Nabi Luth dan pengikut-pengikutnya yang taat) dari negerimu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (mendakwa) mensucikan diri". Q. S. Al-A’raaf 80 – 82 (halaman 46).
Janganlah laki-laki melihat aurat laki-laki yang lain dan janganlah seorang perempuan melihat aurat perempuan yang lain dan janganlah laki-laki berkumpul dengan laki-laki lain dalam satu selimut, dan janganlah perempuan berkumpul dengan perempuan lain dalam satu selimut – HR. Muslim dan at Tirmidzi.

Penulis yang sudah berpengalaman bertahun-tahun menjadi konselor bagi para penyuka sesama jenis yang ingin kembali straight ini juga memasukkan pengalamannya selama menjadi konselor, beberapa di antaranya dalam bentuk tips. Contohnya: bagaimana melihat indikasi SSA (same sex attraction), di halaman 33, perbedaan SSA dengan LGBT (halaman 45), dan ajaran Rasulullah dalam mendidik anak yang harus dicontoh (halaman 76).

Ilustrasi menarik dan warna halaman bukunya pun menarik.
Pilihan warna kertas, cover buku, dan ilustrasi di dalamnya membuat buku ini amat ringan untuk dibaca oleh mereka yang malas membaca sekali pun. Karena warna dan ilustrasi bagaikan jeda yang memberikan kesegaran bagi pembaca setiap berpindah halaman/sub bahasan sehingga tak terasa sudah banyak halaman yang dibaca.

Tak kalah menariknya, penjelasan mengenai bagaimana harus bersikap kepada mereka yang SSA dipaparkan oleh Sinyo pada halaman 60. Dimulai dengan penjelasan mengenai apa yang dirasakan oleh mereka (halaman 35):
Mereka seperti ditekan dari banyak sisi. Dari dalam dirinya ada desakan hidup seperti orang heteroseksual. Mereka ingin punya istri atau suami dan anak, keluarga harmonis yang mereka inginkan dan itu bukan mudah terutama untuk kaum laki-laki karena ada hubungannya dengan hasrat seksual.
Dan halaman 36:
Dari luar juga mereka didesak oleh orang-orang heteroseksual dengan pertanyaan kapan menikah dan bully atas tingkah laku mereka. Dua tekanan ini saja sudah membuat mereka stres. Ditambah dengan ketidaktahuan tentang dunia SSA, kebingungan bagaimana menolak ajakan kaum LGBT, serta masih banyak beban lainnya yang kadang tidak berhubungan langsung dengan orientasi seksualnya. Contohnya untuk yang laki-laki dalam Islam diminta menundukkan pandangan terhadap perempuan, bagi laki-laki SSA otomatis juga menundukkan pandangan terhadap sesama jenis.

Buku eduktif ini perlu dibaca, baik oleh orangtua maupun remaja kita – terutama kaum muslim agar mendapatkan penjelasan yang benar mengenai SSA dan LGBT dan bagaimana berperilaku sesuai fitrah. Penulisnya (Sinyo atau Sinyo Egie) adalah penulis buku Anakku Bertanya Tentang LGBT (Quanta – Elexmedia Komputindo, 2014) dan banyak buku lainnya. Selain itu dia juga mendirikan Yayasan Peduli Sahabat yang bergerak dalam pendampingan para penyuka sesama jenis yang ingin straight tanpa memungut bayaran dan juga concern kepada edukasi mengenai bahaya kecanduan game dan pornografi pada anak.

Makassar, 27 Januari 2018

Baca juga:

9 comments:

  1. Semoga kita dan keturunan terhindar dari LGBT ya mbaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga terhindar dari perilaku menyimpang ya Mbak
      Aamiin

      Delete
  2. menarik sekali bukunya, pas banget sama momen lagi gencar2nya berita LGBT.
    Semoga semuanya bisa kembali ke fitrahnya masing-masing

    ReplyDelete
  3. Semoga LGBT jauh-jauh dari kita semua.

    ReplyDelete
  4. desain bukunya bagus memberi daya tarik untuk baca

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah bisa nemu buku ini. Saatnya memburu buku untuk sampai dibaca. Terima kasih bunda :)

    ReplyDelete
  6. Apapun namanya, LGBT itu nggak boleh dibiarkan hehe,

    ReplyDelete
  7. intinya LGBT itu penyakit yang harus di sembuhkan. keren review bukunya :)

    ReplyDelete